Diduga Lemah Pengawasan, Pekerja Rehabilitasi Puskesmas Darmaraja Tanpa APD
MangsiJabar - SUMEDANG, CyberTipikor — Pelaksanaan rehabilitasi Puskesmas Darmaraja yang dikerjakan oleh CV Putra Firdaus dan berada di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang diduga lemah dalam aspek keselamatan kerja. Proyek bernilai sekitar Rp 189 juta tersebut dimulai sejak 4 November 2025 dan dijadwalkan selesai pada 28 Desember 2025 atau selama 55 hari kalender.
Hasil pemantauan Tim Investigasi CyberTipikor di lokasi, Selasa (11/11/2025), ditemukan para pekerja tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti helm proyek, sarung tangan, atau sepatu pelindung, padahal kegiatan yang dilakukan termasuk pekerjaan berisiko seperti membongkar atap, plafon, serta mengganti kusen bangunan.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan dinilai bertentangan dengan Standar K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang wajib dipenuhi dalam setiap proyek konstruksi pemerintah.
“Kami sudah seminggu kerja di sini. Semua pekerja dari wilayah Jatinunggal, sekitar enam orang. Kami ekstra hati-hati karena tidak ada helm dan sepatu proyek. Sudah beberapa kali kami minta, tapi belum diberikan,” ujar seorang mandor harian di lokasi.
Mandor tersebut juga mengungkapkan bahwa pihak pelaksana proyek dan pengawas dari dinas belum pernah turun langsung ke lapangan. Instruksi kerja, menurutnya, hanya disampaikan melalui telepon dan pesan WhatsApp.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kepala Puskesmas Darmaraja serta pihak CV Putra Firdaus belum mendapatkan respons. Panggilan telepon tidak dijawab, dan pesan WhatsApp tidak dibalas.
Hingga berita ini diterbitkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kelalaian penerapan standar keselamatan kerja tersebut.
(Tim Investigasi)
Posting Komentar